TINDAK ELISITASI IMPERATIF BAHASA GURU DALAM WACANA KELAS DI SDIT AL-KAHFI MOJOWARNO JOMBANG

Muhammad Saibani Wiyanto

Abstract


Proses pembelajaran tidak lepas dari tugas dan peran guru dan siswa. Masing-masing memiliki posisi sesuai dengan tugas dan perannya. Tugas dan peran ini saling mengisi selama proses pembelajaran. Tidak ada salah satu pihak yang lebih besar perannya karena keduanya berada dalam satu arah dan tujuan yang sama. Dalam kegiatan pembelajaran, guru merupakan suatu komponen yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, guru memiliki tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran yang lebih efektif. Oleh karena itu, Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk tindak elisitasi imperatif bahasa guru dalam wacana kelas di SDIT AL-KAHFI MojowarnoJombang.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hal ini sesuai dengan ciri penelitian kualitatif, (1) penelitian ini menggunakan setting alamiah atau pada konteks suatu keutuhan yang berasal dari tuturan guru di dalam kelas yang menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya dan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara alamiah (dalam situasi wajar) dan tidak direkayasa; (2) peneliti sebagai instrumen utama (kunci) dalam memperoleh data, memahami data, menganalisis data, menginterpretasi data, dan menyimpulkan data; (3) penelitian ini bersifat deskriptif karena data penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat dan bukan angka yang memberikan gambaran yang rinci; dan (4) analisis data dilakukan dengan cara menjabarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh. Hasilpenelitianini diwujudkan dalam bentuk imperatif yang bervariasi. bentuk tersebut meliputi (1) perintah, (2) permintaan, (3) ajakan, (4) desakan, (5) larangan, dan (6) saran. Perintah dihadirkan dengan kata coba, menunjuk identitas nama, dan lihat, sedangkan pemintaan dihadirkan dengan kata sebutkan dan tolong. Bentuk ajakan menggunakan kata coba dan ayo, sedangkan desakan menggunakan kata ayo dan intonasi tinggi. Bentuk Larangan diikuti dengan kata jangan, sedangkan bentuk saran memberikan contoh lain yang maknanya berbeda tetapi penggunaan katanya hampir sama.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


OUR JOURNAL HAS BEEN INDEXED BY :

 

Flag Counter

Website Resmi STKIP PGRI Jombang || http://stkipjb.ac.id/